Gunakan kalkulator ini dan temukan seberapa besar dukungan finansial yang Anda dan keluarga butuhkan nanti
Di era yang mulai ditandai dengan meningkatnya kesadaran lingkungan dan kebutuhan mendesak untuk menanggulangi perubahan iklim, banyak entitas bisnis yang memiliki tanggung jawab untuk mengurangi emisi karbon serta mengadopsi praktik berkelanjutan. Sebagai kontributor utama emisi gas rumah kaca, perusahaan-perusahaan besar memainkan peran penting dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon. Artikel ini mengeksplorasi strategi efektif yang dapat diimplementasikan oleh bisnis untuk mengurangi emisi karbon dalam operasional bisnis, menyoroti pentingnya keberlanjutan perusahaan, dan manfaat dari langkah-langkah proaktif untuk mengatasi perubahan iklim.
Emisi karbon merupakan salah satu isu global yang cukup kompleks dan mendesak untuk ditangani. Pasalnya, emisi karbon dapat menyebabkan munculnya perubahan iklim dan pemanasan global (global warming). Emisi karbon adalah proses di mana gas karbon dioksida (CO2) dilepaskan ke atmosfer bumi.
Perlu diketahui pula, bahwa emisi karbon merupakan salah satu jenis emisi gas rumah kaca yang paling signifikan. Emisi gas rumah kaca ini akan menimbulkan jejak karbon atau carbon footprint. Jejak karbon itu sendiri adalah adalah ukuran total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas manusia.
Ada banyak hal yang bisa meningkatkan emisi karbon, baik dari kegiatan manusia hingga proses alam yang terjadi di bumi. Contoh emisi karbon yang biasa kita temui sehari-hari adalah pembakaran bahan bakar fosil, banyaknya penggunaan transportasi pribadi, konsumsi listrik yang berlebihan, deforestasi, dan proses pembusukan yang terjadi secara alamiah. Jika tidak ditangani sejak dini, maka akan memicu perubahan iklim, kerusakan lingkungan, dampak pada kesehatan manusia, hingga terjadinya bencana alam.
Dampak emisi karbon dapat menyebabkan berkurangnya kualitas lingkungan, kesehatan, dan juga ekonomi. Emisi karbon dan perubahan iklim pasti akan berkaitan erat satu sama lain. Untuk itulah, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara mencegah terjadinya emisi karbon:
Meski terdengar sulit, emisi karbon dapat dicegah melalui upaya efisiensi energi. Contohnya, dengan menerapkan kebijakan Work from Home untuk mengurangi banyaknya penggunaan transportasi setiap harinya. Selain itu, mengoptimalkan penggunaan peralatan elektronik yang hemat energi juga bisa menjadi gaya hidup yang efisien. Mulailah dengan menggunakan lampu LED dan peralatan rumah tangga berlabel hemat energi, yang pastinya juga dapat membantu mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon.
Contoh lain yaitu dengan mengurangi limbah dan menerapkan aktivitas daur ulang. Sebagai contoh, kita bisa mengurangi volume sampah pakaian dengan mendonasikan pakaian yang sudah tidak terpakai atau mendaur ulangnya menjadi barang baru. Berhenti menggunakan plastik sekali pakai dan usahakan untuk membawa tas belanja sendiri. Selain itu, memisahkan sampah organik dan non-organik di rumah untuk didaur ulang juga dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca
ESG (environmental, social, governance) merupakan upaya menstabilkan tata kelola lingkungan, sosial dan perusahaan agar aspek-aspek ramah lingkungan dan keberlanjutan dapat tercapai. Program ESG ini biasanya meliputi rancangan dan aturan yang diterapkan oleh organisasi perusahaan dengan goal masing-masing. Misalnya, fasilitas di kantor telah menggunakan peralatan hemat energi dan karyawan telah menerapkan gaya hidup yang berpengaruh pada pengurangan limbah.
Emisi karbon juga dapat ditangani oleh perusahaan yang menerapkan ESG. Seperti Great Eastern Life Indonesia yang meluncurkan dana investasi untuk mendukung ESG melalui GreatLink SustAInability Equity Fund. Sub dana ini mengoptimalkan penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam mengelola investasinya pada saham-saham yang memperhatikan aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola Perusahaan yang baik di Bursa Efek Indonesia.
Berbagai usaha untuk mengurangi emisi karbon dalam sistem operasi bisnis sangat penting untuk mengatasi perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Dengan menerapkan strategi seperti meningkatkan efisiensi energi, menggunakan energi terbarukan, dan mengadopsi praktik transportasi yang ramah lingkungan, perusahaan dapat secara efektif mengurangi jejak karbon mereka. Selain itu, langkah-langkah ini juga membantu menghemat biaya dan meningkatkan reputasi perusahaan sebagai entitas yang bertanggung jawab secara sosial. Mengadopsi praktik bisnis berkelanjutan tidak hanya bermanfaat bagi planet ini, tetapi juga mendorong ketahanan, inovasi, dan kesuksesan jangka panjang untuk bisa Reach for a Greater Tomorrow
Gunakan kalkulator ini dan temukan seberapa besar dukungan finansial yang Anda dan keluarga butuhkan nanti
Apakah Anda sedang berusaha untuk berhenti merokok? Cek disini untuk ketahui cara nya
Penyebab pasti dari gangguan ginjal akut ini belum diketahui dengan pasti. Banyaknya dugaan terkait penggunaan obat yang tidak sesuai.